Rektor UNINDRA Prof Dr H Sumaryoto : Indonesia Masih Memandang bahwa Gelar Sangat Membanggakan -->

Translate

MON

Ekles Clinik

REKTOR

LOGO PPWI

Rektor UNINDRA Prof Dr H Sumaryoto : Indonesia Masih Memandang bahwa Gelar Sangat Membanggakan

 


Detikaktual.Com, Jakarta - Cara berpikir orang Luar Negeri sangat rasional sedangkan cara berpikir orang Indonesia masih memandang bahwa gelar itu sangat membanggakan. Itulah yang dikatakan oleh Rektor UNINDRA Prof.Dr. H. Sumaryoto di sela sela kesibukannya ketika ditemui di Kampus UNINDRA Jalan Nangka Raya, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Kamis, 25/1/2024.


Seperti yang kita ketahui bahwa Lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat rendah yaitu 0,45 persen dari jumlah total penduduk produktif berusia 15-64 tahun, Malaysia dan Vietnam 2,43 persen dan negara maju 9,8 persen. 


Hal yang membuat lulusan S2 dan S3 masih sangat rendah disebabkan ada beberapa alasan.

“Pertama dari sudut kemampuan ekonomi karena S2 dan S3 itu cukup mahal lalu yang kedua untuk tenaga kerja biasa di perusahaan-perusahaan yang ada serta kantor pemerintah S1 sudah cukup bahkan kalau di dunia usaha lebih banyak yang pendidikan Avokasi, ahli dan pendidikan Diploma dari D1 sampai D4. Ketiga pangsa pasar S2 dan S3 itu tidak terlalu besar sehingga selain kemampuan ekonomi terbatas kebutuhan akan S2 dan S3 tidak terlalu banyak,” katanya dengan ramah.


Negara maju seperti Jepang , sambungnya, banyak membutuhkan tenaga Diploma.

“Di Jepang yang banyak dibutuhkan tenaga D3 dan D4 Karna itulah tenaga terampil dan ahli dibidangnya. Sementara S2 dan S3 sangat dibutuhkan seperti guru, dosen sehingga inilah yang membuat S2 dan S3 tidak terlalu menarik,” tuturnya.


Sementara, tambahnya, perusahaan sangat membutuhkan tenaga trampil dan mahir seperti ini (Lulusan Diploma).

“Staf Ahli sangat sedikit di samping juga minta gaji yang tinggi sehingga ini saling berkait, kemampuan ekonomi yang rendah pendanaan yang mahal serta pangsa pasar yang terbatas (S2 dan S3),” bebernya.


Prof. Dr. H. Sumaryoto juga mengatakan bahwa beasiswa untuk S2 dan S3 ada tetapi seperti yang Presiden Jokowi katakan waktu di Surabaya bahwa beasiswa akan dikurangi Karena akan lebih konsentrasi untuk pengembangan Perguruan Tinggi. 


Dosen perlu meningkatkan kemampuan akademiknya ke S2 dan S3 karena sangat dibutuhkan keilmuannya untuk mengajar, meneliti dan lain-lain (Tridarma Pendidikan). 


(JNI)