Detikaktual.Com, Jakarta - STMA (Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi) dalam rangka memperingati hari penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan se dunia yang jatuh pada tanggal 17 Juni, mengadakan penanaman 2500 bibit mangrove bertempat di Hutan Magrove Blok Elang Laut, Jalan Pantai Indah Barat, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 17/6/2023.
Seperti yang sudah kita ketahui, STMA Trisakti adalah perguruan tinggi pertama yang mengfokuskan diri menyiapkan para tenaga ahli di bidang perasuransian.
STMA Trisakti berkomitmen untuk berada di depan mengawal kemajuan di bidang asuransi dan aktuaria. Mengingat jaminan dalam asuransi umum adalah risiko terjadinya kerugian keuangan, yang salah satunya adalah resiko bencana alam, maka asuransi kerugian perlu melakukan mitigasi risiko. Dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka salah satu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) STMA Trisakti adalah bekerjasama dengan Asosiasi Asuransi Umum Indonesi (AAUI) untuk menggalang seluruh perusahaan asuransi umum dibawahnya agar turut serta dalam aksi nyata menjaga alam dengan menanam 2500 bibit mangrove hari ini.
Harapan STMA Trisakti agar seluruh stake holders dari 30 intansi yang ikut bergabung hari ini, baik di pemerintahan maupun swasta (OJK, LLDIKTI 3, DAI, AAUI, kantor Gubernur, Walikota, Dinas Kehutanan, UNJ, USAKTI, IPT, dan 20an Perusahaan Asuransi Umum) senantiasa peduli untuk melestarikan dan mengembalikan ekosistim pesisir.
Menurut ketua STMA Trisakti Dr. Antonius Anton Lie, SE, MM, STMA Trisakti menerima penghargaan dari Dinas kehutanan sebagai instansi yang paling konsisten melakukan penanaman mangrove.
“Kali ini adalah yang kelima kali yaitu di tahun 2016, 2019, 2021, 2022 dan 2023. Mungkin kalau tidak ada halangan tahun depan kita dapat pecahkan rekor dunia sebagai perguruan tinggi yang menggalang paling banyak instansi melakukan penanaman mangrove,” katanya dengan ramah.
Dr. Antonius Anton Lie, SE, MM, berharap ini dapat menggugah dan mengajak seluruh dosen, mahasiswa, direksi dan karyawan perusahaan di lingkungan industri perasuransian untuk senantiasa mendukung upaya global melestarikan keanekaragaman hayati dan mengatasi dampak dari risiko adanya perubahan iklim.
“Kegiatan ini juga didukung oleh Yayasan Trisakti, LLDIKTI Wilayah III, Gubernur DKI Jakarta, OJK, Dinas Pertamanan dan Hutan serta Perguruan tinggi dan perusahaan asuransi umum yang memberikan sponsor,” ujarnya.
Dengan adanya publikasi maka ada 10.000 karyawan asuransi, yang membaca pemberitaan sehingga dapat menggugah dan mengedukasi mereka, tentang betapa pentingnya mangrove dalam menjaga ekosistem dan alam.
“Bahwa asuransi umum mengurangi resiko akan terjadi / tidak menimbulkan kerugian (salah - satu resiko bencana) seperti tsunami kekeringan, gunung meletus. Mengajak asuransi umum melakukan mitigasi resiko sebagai upaya mencegah atau kalau terjadipun dapat mengurangi dampak risiko kerugian tersebut. Alam tidak bisa diprediksi tidak tahu kapan terjadi bencana. Biasanya kegiatan ini tanggal 5 Juni sesuai hari lingkungan hidup. Namun kali ini diadakan di tanggal 17 Juni dalam rangka memperingati ‘Hari penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan se dunia' Ada total 30 intansi (24 sponsor dari perguruan tinggi, perumahan dan perusahaan asuransi umum,” jelasnya.
Terlihat wajah-wajah yang penuh dengan sukacita dari para panitia juga tamu undangan yang hadir.