DETIKAKTUAL, JAKARTA - Yayasan Arunika Cipta Abadi sangat peduli dengan kebudayaan Indonesia. Untuk itu, Nur Muhammad Firmansyah, Selviana Densemina Damaris dan Martha Ayu Shafitri akan bertolak ke tiga negara ASEAN, Singapura, Malaysia dan Thailand didampingi oleh Hasabi Raedi Hadyan selaku Ketua Yayasan Arunika Cipta Abadi.
Keberangkatan mereka bukan untuk pelesiran melainkan ingin menjalankan misi mulia mengharumkan nama Indonesia dengan cara memperkenalkan budaya dan kearifan lokal nusantara.
Di bawah bendera Arunika Cipta Abadi Foundation asuhan Hasabi Raedi Hadyan, selain melakukan workshop ke sekolah-sekolah Indonesia yang berada di Singapura dan Bangkok Thailand, mereka juga akan memperkenalkan produk ekonomi kreatif serta medley atraksi budaya seperti pencak silat, lagu medley nusantara dan tarian khas daerah.
Ketua Yayasan Arunika Cipta Abadi, Hasabi Raedi Hadyan mengatakan bahwa tour budaya ini bertujuan memperkenalkan budaya dan kearifan lokal Indonesia ke negara serumpun.
"Menghantarkan organisasi kami dalam pemajuan kebudayaan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang menjadikan pemuda pemudi bangsa Indonesia yang berada di dalam dan luar negeri berani memperlihatkan pada dunia budaya Indonesia lebih bermartabat," jelas Hasabi Raedi Hadyan saat jumpa pers di Bening Boutique Hotel, Jatibening Bekasi, Senin 14 November 2022.
Visi misi Yayasan Arunika Cipta Abadi, lanjut pria kelahiran Tangerang, 1 Oktober 1992 ini adalah membantu anak-anak di dalam negeri maupun luar negeri berjuang untuk budaya Indonesia lebih bermartabat dengan cara menanamkan ke hari mereka bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang kaya dan luar biasa.
"Anak-anak bibit unggul bangsa harus tahu dan paham perjuangan para pendiri bangsa kita, tetesan darah mereka itu berarti bagi kita yang sekarang hidup di negeri ini ," imbuhnya.
Selanjutnya, kata Hasabi Budaya dan kearifan lokal yang mungkin sudah mulai dilupakan oleh generasi muda saat ini adalah gotong royong.
"Budaya gotong royong ini mungkin sangat sederhana namun jika kita resapi dan pahami bersama gotong royong merupakan tonggak utama kesuksesan bahasa dan negara Indonesia," ujarnya.
"Saya selalu ketua Umum Yayasan Arunika Cipta Abadi mempunyai mimpi besar dimana pemuda pemudi bangsa di 37 provinsi harus bahu membahu mempererat tali asih kekeluargaan sesuai sumpah pemuda 28 Oktober 1928," tandasnya.
Saat yang sama, Nurul Rohmawati, S.Pd., M.Sn selaku Dewan Penasehat Duta Kebudayaan Indonesia mengatakan, ke tiga duta ini akan menjadi contoh dan wajah Indonesia di mata orang luar.
"Bagaimana dari tindak tanduk seluruh duta yang berangkat ke sana akan menjadi contoh dan akan dilihat sebagaimana yang diterapkan di Indonesia ada di mereka," ucapnya
Ketua Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI) DPD DKI Jakarta- Jakarta, 19 Desember 1988 ini juga merasa terhormat sudah didaulat menjadi penyemangat dan pelatih seni budaya pada duta.
"Kita sehari hari tidak bisa lepas dari budaya mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Kita harus merasa nikmat detik demi detik dari Tuhan yang Maha Kuasa yang mana budaya tidak lepas dari ridhonya dan terus berkembang," imbuhnya.
Terakhir, ia menyampaikan selamat dan semangat atas tour atau trip budaya yang akan dilakukan mulai dari 15 November hingga 25 November 2022.
"Ini langkah awal kita mewakili Indonesia untuk terus menapaki program- program selanjutnya kerja nyata dengan spirit bagus serta harus bersama-sama," tandasnya.
Berikut profil tiga Duta budaya yang melakukan tour ke tiga negara ASEAN
1. Nur Muhammad Firmansyah - Duta Pemuda Kebudayaan Indonesia Kepulauan Jawa - Jakarta, 1 Agustus 1995
2. Selviana Densemina Damaris Pattiradjawane - Duta Pemudi Kebudayaan Kepulauan Indonesia Timur - Jayapura, 6 September 1999
3. Martha Ayu Shafitri
Duta Pemudi Kebudayaan Kepulauan Sumatra
Mataram Marga, 04 Maret 2001