Komentar
DETIKAKTUAL, JAKARTA - Tim Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI Angkatan Laut RE Martadinata melaksanakan pengambilan Data Gigi Antemortem bagi seluruh Personel Perwira, Bintara, Tamtama Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) di Ruang Serba Guna, Mako Pushidrosal, Jl. Pantai Kuta V/I, Ancol Timur, Jakarta Utara. Selasa (14/12).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari kedepan terhitung mulai tanggal 14-17 Desember 2021 ini diketuai oleh Kolonel Laut (K/W) drg. F. Sri Wahyuni, MARS., sebagai Ketua Tim beserta 11 personel dari Ladokgi TNI AL RE Martadinata.
Dalam keterangannya, Ketua Tim mengatakan Program ini merupakan program Kerja yang dilaksanakan oleh Ladokgi TNI AL RE Martadinata untuk mengambil data gigi antemortem seluruh Prajurit TNI AL.
Hal tersebut dilakukan mengingat Prajurit TNI AL memiliki resiko yang sangat tinggi dalam hal pelaksanaan tugas, sehingga diperlukan data-data untuk menunjang apabila di suatu saat terjadi sebuah kejadian di luar dugaan, contohnya prajurit tersebut gugur di medan tugas dan tidak teridentifikasi, maka dapat ditentukan dengan data gigi Antemortem dengan data gigi Postmortem.
Dengan demikian data prajurit yang tidak teridentifikasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan dikedinasan dan dapat dikembalikan kepada keluarganya. Untuk update data Gigi Antemortem dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.” ujarnya.
Di hari pertama tim Tenaga Kesehatan yang diturunkan dalam kegiatan ini berjumlah 17 personel gabungan yang terdiri dari 12 Personel dari Ladokgi RE Martadinata dibantu 5 Personel dari Dinas Kesehatan (Diskes) Pushidrosal.
Proses pencetakan gigi antemortem bagi personel Pushidrosal melalui beberapa tahap di antaranya yaitu pendaftaran, pengambilan foto gigi, pencatatan, dan pencetakan bentuk gigi. Semua kegiatan tersebut dilakukan sesuai mengikuti Protokol kesehatan Covid-19. Sebelum dilaksanakan pencetakan untuk pelaku dan personel dilaksanakan swab antigen.
Hari ini yang terdaftar sesuai Surat Perintah adalah sekitar 115 personel dan pada pelaksanaannya tercatat 120 personel berhasil diambil data gigi antemortemnya. (*)